Selasa, 24 September 2013

SBY: Tak ada negara seperti Indonesia banyak sekali perizinan


Sebelum melakukan rapat kabinet paripurna, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan kembali soal perampingan birokrasi di pemerintah pusat dan daerah. Presiden menyatakan perampingan birokrasi diperlukan agar tidak banyak terjadi penyimpangan.

"Saya instruksikan waktu itu pangkas perizinan. Pangkas. Saya kira di dunia ini tidak ada seperti Indonesia banyak sekali perizinan, di pusat di daerah. Ini yang bikin penyakit," ujarnya di ruang rapat, Kantor Presiden, Istana Negara, Senin (18/9).

SBY mengatakan sudah tiga kali menginstruksikan perampingan tersebut untuk segera dilaksanakan. Menurut SBY usulan perampingan itu akan dilaporkan ke Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Hatta Rajasa dan telah dibahas oleh Wapres Boediono.

"Alhamdulillah, meskipun masih akan dijelaskan nanti. Kalau itu bisa dijalankan ramping, tidak berbelit-belit, dan itu biasanya ada perkeliruan di situ makin banyak meja, makin banyak pintu, makin banyak penyimpangan," ujarnya.

Menurut SBY jika perampingan itu segera dilaksanakan, maka dapat berdampak positif pada kemajuan ekonomi kita.

"Entah di pusat atau di daerah. Jadi kalau bisa dirampingkan, cepat investasi, cepat bisnis maju ekonomi kita dan kita bisa mencegah penyimpangan yang tidak perlu. Ini saya ingatkan kembali," ujarnya.
Siang ini, Presiden beserta jajaran menterinya melakukan rapat kabinet paripurna rutin di Istana Negara. Tema yang akan dibahas dalam rapat ini yakni masih membahas perekonomian yang sedang mendapat tekanan.

"Agenda utama sidang kali ini tetap pada upaya pengelolaan ekonomi kita yang tengah mendapatkan tekanan," pungkasnya. | sumber: m.merdeka.com


SBY: Tak ada negara seperti Indonesia banyak sekali perizinan

"Alhamdulillah, meskipun masih akan dijelaskan nanti. Kalau itu bisa dijalankan ramping, tidak berbelit-belit, dan itu biasanya ada perkeliruan di situ makin banyak meja, makin banyak pintu, makin banyak penyimpangan," ujarnya.



SBY
SEBELUM melakukan rapat kabinet paripurna, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan kembali soal perampingan birokrasi di pemerintah pusat dan daerah. Presiden menyatakan perampingan birokrasi diperlukan agar tidak banyak terjadi penyimpangan.
"Saya instruksikan waktu itu pangkas perizinan. Pangkas. Saya kira di dunia ini tidak ada seperti Indonesia banyak sekali perizinan, di pusat di daerah. Ini yang bikin penyakit," ujarnya di ruang rapat, Kantor Presiden, Istana Negara, Senin (18/9).
SBY mengatakan sudah tiga kali menginstruksikan perampingan tersebut untuk segera dilaksanakan. Menurut SBY usulan perampingan itu akan dilaporkan ke Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Hatta Rajasa dan telah dibahas oleh Wapres Boediono.
"Alhamdulillah, meskipun masih akan dijelaskan nanti. Kalau itu bisa dijalankan ramping, tidak berbelit-belit, dan itu biasanya ada perkeliruan di situ makin banyak meja, makin banyak pintu, makin banyak penyimpangan," ujarnya.
Menurut SBY jika perampingan itu segera dilaksanakan, maka dapat berdampak positif pada kemajuan ekonomi kita.
"Entah di pusat atau di daerah. Jadi kalau bisa dirampingkan, cepat investasi, cepat bisnis maju ekonomi kita dan kita bisa mencegah penyimpangan yang tidak perlu. Ini saya ingatkan kembali," ujarnya.
Siang ini, Presiden beserta jajaran menterinya melakukan rapat kabinet paripurna rutin di Istana Negara. Tema yang akan dibahas dalam rapat ini yakni masih membahas perekonomian yang sedang mendapat tekanan.
"Agenda utama sidang kali ini tetap pada upaya pengelolaan ekonomi kita yang tengah mendapatkan tekanan," pungkasnya. | sumber: merdeka.com
- See more at: http://atjehpost.com/nanggroe_read/2013/09/18/66439/23/8/SBY-Tak-ada-negara-seperti-Indonesia-banyak-sekali-perizinan#sthash.WX7J0jKq.dpuf

SBY: Tak ada negara seperti Indonesia banyak sekali perizinan

"Alhamdulillah, meskipun masih akan dijelaskan nanti. Kalau itu bisa dijalankan ramping, tidak berbelit-belit, dan itu biasanya ada perkeliruan di situ makin banyak meja, makin banyak pintu, makin banyak penyimpangan," ujarnya.



SBY
SEBELUM melakukan rapat kabinet paripurna, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan kembali soal perampingan birokrasi di pemerintah pusat dan daerah. Presiden menyatakan perampingan birokrasi diperlukan agar tidak banyak terjadi penyimpangan.
"Saya instruksikan waktu itu pangkas perizinan. Pangkas. Saya kira di dunia ini tidak ada seperti Indonesia banyak sekali perizinan, di pusat di daerah. Ini yang bikin penyakit," ujarnya di ruang rapat, Kantor Presiden, Istana Negara, Senin (18/9).
SBY mengatakan sudah tiga kali menginstruksikan perampingan tersebut untuk segera dilaksanakan. Menurut SBY usulan perampingan itu akan dilaporkan ke Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Hatta Rajasa dan telah dibahas oleh Wapres Boediono.
"Alhamdulillah, meskipun masih akan dijelaskan nanti. Kalau itu bisa dijalankan ramping, tidak berbelit-belit, dan itu biasanya ada perkeliruan di situ makin banyak meja, makin banyak pintu, makin banyak penyimpangan," ujarnya.
Menurut SBY jika perampingan itu segera dilaksanakan, maka dapat berdampak positif pada kemajuan ekonomi kita.
"Entah di pusat atau di daerah. Jadi kalau bisa dirampingkan, cepat investasi, cepat bisnis maju ekonomi kita dan kita bisa mencegah penyimpangan yang tidak perlu. Ini saya ingatkan kembali," ujarnya.
Siang ini, Presiden beserta jajaran menterinya melakukan rapat kabinet paripurna rutin di Istana Negara. Tema yang akan dibahas dalam rapat ini yakni masih membahas perekonomian yang sedang mendapat tekanan.
"Agenda utama sidang kali ini tetap pada upaya pengelolaan ekonomi kita yang tengah mendapatkan tekanan," pungkasnya. | sumber: merdeka.com
- See more at: http://atjehpost.com/nanggroe_read/2013/09/18/66439/23/8/SBY-Tak-ada-negara-seperti-Indonesia-banyak-sekali-perizinan#sthash.WX7J0jKq.dpuf